WELCOME TO MUFFIE'S BLOG

Tugas Kuliah ku...



      SELF MANAGEMENT 
     A.  Pengertian Self Management
Ada beberapa definisi dari self management, diantaranya “Self-management adalah proses dimana kilien mengarahkan sendiri perubahan tingkah lakunya dengan srategi terepeutik atau beberapa kombinasi strategi” (Cormier&Cormier, 1985:519). Self-management sebagai kontrol dari respon tertentu melalui stimulus yang dihasilkan dari respon lain pada individu yang sama yaitu melalui stimulus yang dibangkitkan oleh diri sendiri (Sydney W. Bijou, 1984). Mahoney & Thoresen mengatakan self-management  berkenaan dengan kesadaran dan keterampilan untuk mengatur keadaan sekitarnya yang mempengaruhi tingkah laku individu (dalam Lutfi Fauzan, 1992:35).
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa. Teknik perubahan perilaku self management merupakan salah satu dari penerapan teori modifikasi perilaku dan merupakan gabungan teori behavioristik dan teori kognitif sosial. hal ini merupakan hal baru dalam membantu konselee menyelesaikan masalah karena didalam tekhnik ini menekankan pada konseli untuk mengubah tingkah laku yang dianggap merugikan yang sebelumnya menekankan pada bantuan orang lain.
Self management lebih kepada bagaimana seorang mampu mengarahkan tingkah lakunya sesuai dengan lingkungan dan dirinya sendiri. Individu bisa mengontrol respon yang muncul terhadap stimulus dari luar dirinya.
Tujuan dari self management adalah pengembangan perilaku yang lebih adaptif dari konseli. Konsep dasar dari self management adalah :
1.   Proses pengubahan tingkah laku dengan satu atau lebih strategi melalui pengelolaan tingkah laku internal dan eksternal individu.
2.   Penerimaan individu terhadap program perubahan perilaku menjadi syarat yang mendasar untuk menumbuhkan motivasi individu.
3.   Partisipasi individu untuk menjadi agen perubahan menjadi hal yang sangat penting. Jadi, disini individu secara sadar bisa memberi motivasi pada dirinya sendiri untuk dapat merubah perilakunya menjadi lebih adaptif.
4.   Generalisasi dan tetap mempertahankan hasil akhir dengan jalan mendorong individu untuk menerima tanggung jawab menjalankan strategi dalam kehidupan sehari-hari. Individu dapat menerapkan strategi-strategi yang telah ia pelajari dalam kehidupan sehari-hari.
5.   Perubahan bisa dihadirkan dengan mengajarkan kepada individu menggunakan ketrampilan menangani masalah. Disini klien bisa belajar dari permasalahan-permasalahan yang telah dia alami.

B.  Karakteristik Self Management
Ada beberapa Karakteristik dari Self management :
  1. Kombinasi dari strategi mengelola diri sendiri biasanya lebih berguna dari pada sebuah strategi tunggal (satu macam strategi yang digunakan)
Dalam melakukan sebuah perubahan tidak mudah dijalani dengan hanya menerapkan satu strategi, jadi ada alternatif-alternatif strategi yang bisa diterapkan. Adapun strategi tunggal digunakan untuk menentukan strategi yang sesuai dengan perilaku yang akan di ubah
  • Kita tidak hanya menggunakan satu strategi tetapi menkombinasikan dengan strategi yang lain contohnya mengatasi atau meningkatkan perilaku belajar dengan menggunakan strategi (contohnya yaitu Adanya dukungan dari lingkungan sosial dan dikombinasikan dengan target/tujuan perilaku yang ingin di ubah)
2.   Penggunaan strategi yang konsisten adalah esensial.
3.   Penggunaan penguatan diri sendiri merupakan komponen yang penting. Faktor internal dari diri klien akan lebih besar pengaruhnya.
4.   Tunjangan yang diberikan oleh lingkungan harus dipertahankan. Perlu ada dukungan yang berarti dari lingkungan seperti keluarga, teman, dll, agar keberhasilan yang diperoleh klien bisa dipertahankan.
5.   Perlu ditetapkan target yang realistis dan kemudian dievaluasi. Target-target yang ditetapkan haruslah target-target yang dapat dilakukan dan dicapai oleh klien.
6.   Dukungan lingkungan mutlak perlu untuk memelihara perubahan-perubahan yang merupakan hasil dari suatu program self management (Rosyidan, 1988).

C. Tujuan
Agar individu secara teliti dapat menempatkan diri dalam situasi-situasi yang menghambat tingkah laku yang mereka hendak hilangkan dan belajar untuk mencegah timbulnya perilaku atau masalah yang tidak dikehendaki. Dalam arti individu dapat mengelola pikiran, perasaan dan perbuatan mereka sehingga mendorong pada pengindraan terhadap hal-hal yang tidak baik dan peningkatan hal-hal yang baik dan benar. Tujuan utama adalah menggantikan hal- hal yang negatif menjadi positif yang berdampak di masa depan .
Adapun strategi dalam self management adalah :
  • Goal setting dan self monitoring.
  • Ada kejadian yang di manipulasi (antecedent manipulations).
  • Adanya perjanjian perilaku.
  • Menyusun dan menetukan bentuk reinforcemen dan punishment.
  • Adanya dukungan dari lingkungan sosial.
  • Adanya self instructions dan self praise.
D. Asumsi Dasar
Perubahan tingkah laku yang didasarkan pada kemauan, kesadaran dan kemampuan individu sendiri akan lebih tahan lama. Karena individu menganggap bahwa keberhasilan tersebut bukan terjadi atas usahanya sendiri dan ada campur tangan orang lain yang berupa stimulus lingkungan, tetapi usaha diri sendirilah yang lebih berpengaruh. Individu akan lebih menghargai jika hal tersebut adalah hasil usaha dari dirinya sendiri. Faktor eksternal hanya akan menjadi faktor pendukung bukan sebagai faktor utama. (Behavior dan Cognitive : JB Watson & BF Skinner).
E. Relevansi
Pada dasarya self management merupakan salah satu penerapan teori modifikasi perilaku gabungan behavioristik dan kognitif sosial. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan pada beberapa masalah terkait dengan diri sendiri dimana tingkah laku dapat dirubah berdasarkan kemauan sendiri. Self management dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar, mengontrol berat badan, mengurangi kebiasaan merokok, kebiasaan belajar yang buruk, kecemasan, dan mengurangi kebiasaan berkata jorok.
F. Prinsip
1. Self regulation, individu cenderung menjadi waspada ketika perilaku mereka mendatangkan konsekuensi yang tidak diharapkan. Mereka akan memikirkan terlebih dahulu tentang konsekuensinya sebelum melakukan sesuatu, jika kemungkinan konsekuensinya tidak sesuai dengan yang ia harapkan.
2. Self kontrol, individu tetap memiliki komitmen dan menjalankan program perubahan perilaku meskipun disalah satu sisi individu mengalami konsekuensi yang tidak mengenakan bagi dirinya.
3. Self attibution, individu percaya bahwa dirinya bertanggungjawab atas terjadinya sesuatu dan yakin kesuksesan yang diraih karena kemampuan personalnya. Jika ia yakin kalau kesuksesan itu karena usahanya maka sikap tersebut akan cenderung terus dipertahankan.
G. Manfaat Self Management
1. Dapat membantu individu untuk mengelola dirinya baik pikiran, perasaan dan perilakunya sehingga dapat berkembang secara optimal.
2. Bila individu dapat terlibat secara aktif, maka ia akan merasa bebas dari kontrol orang lain, sehingga ia akan dapat mengembangkan dirinya sesuai potensi yang ia miliki.
3. Dengan meletakkan tanggung jawab perubahan sepenuhnya kepada individu maka dia akan menganggap bahwa perubahan yang terjadi karena usahanya sendiri dan lebih tahan lama.
4. Individu dapat semakin mampu untuk menjalani hidup yang diarahkan sendiri dan tidak tergantung lagi pada konselor untuk berurusan dengan masalah mereka.

H. Beberapa Bentuk dari self Management
1. Time Management
Adalah kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber daya (yang terbatas) demi mencapai tujuan yang hendak kita capai. Kemampuan mengatur hal yang disesuaikan dengan skala prioritas dan akan membuat kita dapat meraih lebih banyak tujuan dalam hidup. Waktu akan terasa lebih banyak sehingga kehidupan bersosialisasi, hubungan dengan keluarga bahkan dalam melakukan kegiatan hobby dapat lebih berkualitas.
Ada beberapa tips dalam management waktu:
    1. Merencanakan dan melakukan skala prioritas.
    2. Jadikan suatu kebiasaan untuk selalu menyusun daftar pekerjaan (to do list).
    3. Rencanakan waktu untuk melakukan kegiatan yang spesifik dan non spesifik.
    4. Memaksimalkan waktu kerja.
    5. Pemilihan lingkungan yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu.
    6. Pembedaan yang jelas antara pekerjaan yang penting dan urgent.
    7. Hindari menunda pekerjaan.

  1. Stress Management
Adalah kemampuan untuk mengelola atau mengatur hal yang telah menjadi tanggung jawab kita dengan menyesuaikan pada situasi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain seseorang mampu menyeimbangkan tugas atau kondisi yang ada diluar dirinya dengan kondisi fisik maupun psikis dari individu tersebut.  Stress ini bisa menimpa baik pada diri pribadi ataupun organisasi yang mana dapat menimbulkan dampak pada berbagai segi kehidupan, antara lain :
·         Dampak fisiologis, misalnya : darah tinggi, asma, sakit kepala.
·         Dampak Psikologis, misalnya : depresi, ketergantungan obat penenang.
·         Dampak dalam lingkungan kerja, misalnya : ketidakpuasan kerja, produktvitas kerja menurun.
·         Dampak dalam hubungan social, misalnya : menarik diri dari pergaulan.

  1. Tahapan atau Prosedur Dalam Self Management
1.      Menyusun komitmen untuk mengubah perilaku tertentu.
Seseorang yang tidak puas atas beberapa aspek kehidupannya, menentukan perilaku mana yang akan ia ubah atau ia perbaiki. Aspek yang telah ditentukan tersebutlah yang nantinya akan dirubah atau diperbaiki denga bantuan proses self management yang akan dirancang. Dalam tahap ini, orang tersebut seseorang akan mengidentifikasi mana perilaku yang akan diubah, dan kemudian memikirkan bagaimana caranya agar untuk melakukannya. Pada tahap ini,individu mengidentifikasi perilaku dalam dirinya yang mempunyai potensi untuk dikembangkan.
2.      Menentukan target perilaku dan perilaku yang berpotensi.
Tujuan dari self management adalah untuk meningkatkan maupun mengurangi perilaku yang diinginkan dan perilaku yang tidak diinginkan. Pada tahap ini, individu mencatat perilaku apa yang ingin dikurangi atau ditingkatkan.
3.      Menentukan tujuan dari proses self management.
Tujuan disini meggambarkan level dari target perilaku yang akan dicapai dalam proses self management yang akan dilakukan. Pada tahap ini, individu mengidentifikasi level dari target behavior yang akan dapat meningkatkan beberapa aspek kehidupan yang ingin ditingkatkan. Kemudian tujuan tersebut ditulis. Dapat juga diberitahukan kepada seseorang. Hal ini akan bermanfaat, karena akan ada orang lein yang akan mengingatkan kita ketika kita lalai. Anda jug dapat menuliskan kelanjutan dari tujuan utamanya, apabila menginginkan target behavior yang gradually. Untuk tujuan yang bersifat gradually, maka tujuan lanjutannya tersebut tidak boleh melenceng dari tujuan utama yang telah ditlis diawal. Tujuan lanjutan dapat juga ditentukan setelah tahap self monitoring.
4.      Melaksanakan self monitoring plan.
Setelah target behavior ditentukan, maka kita harus membuat self monitoring plan. Monitoring dilakukan dengam mencatat yang dengan segera sesaat setelah suatu kejadian terjadi. Pencatatan dilakukan dengan menggunakan lembar monitoring. Self monitoring dilakukan untuk membantu individu dalam menantukan strategi self management pada tahap 6.
5.      Melakukan assessment atas target behavior dan alternative behavior.
Assessment dilakukan untuk menentukan anteseden dan konseuensi dari target behavior.  Tujuan dari assessment fungsional adalah untuk megetahui variabel yang berpengaruh pada perilaku yang tampak dan perilaku yang tidak tampak pada target behavior dan alternative behavior. Setelah mengidentifikasi variabel anteseden dan konsekuensi, maka berlanjut ke tahap berikutnya.
6.      Memilih dan melaksanakan strategi self management.
Pada tahap ini, individu memilih strategi self management untuk memodifikasi target behavior yang ingin dimodifikasi. Pertama-tama, individu tersebut memilih strategi yang memenipulasi antecedent untuk target behavior ataupun ataupun untuk alternative behavior. Strategi yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat dari assessment tadi.
7.      Mengevaluasi perubahan target behavior.
Evaluasi target behavior dilakukan dengan mengamati perubahan dari perilaku. Apabila perubahan perilaku sesuai dengan yang diharapkan, maka berlanjut ke tahap berikutnya.
8.      Mengevaluasi kembali strategi self manajemen.
Evaluasi kembali dilaksanakan apabila perilaku yang diinginkan tidak muncul atau perilaku yang tidak diinginkan tetap muncul. Atau dengan kata lain, target behavior tidak tercapai.
9.      Melaksanakan strategi yang terpelihara.
Setelah dilakukan evaluasi ulang, maka kita akan mengetahui, apa penyebab kegagalan yang kita alami. Kita juga dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan kita dalam melaksanakan strategi self menejemen yang kita rancang. Pada tahap ini, adalah waktu bagi seorang individu untuk melaksanakan strategi yang telah ia buat dalam kehidupan sehari-harinya.